Tuesday 3 January 2012

CaraKu Mencintai Mu

Seorang perempuan baru saja melihat rekan perempuannya mendapat kiriman buket bunga yang besar dan cantik dari seorang kurir. Usut punya usut, ternyata bunga tersebut dari suaminya. Suaminya membuat kejutan dengan mengirimkan bunga untuk merayakan ulang tahun pernikahannya di tahun ke dua.

Yang mendapat bunga sumringah bahagia, dan seluruh rekan perempuan di kantornya itu menjadi iri di buatnya.
Agak siang, si perempuan mendapati rekan meja sebelahnya senyum-senyum simpul sendiri. Tak urung dia tanyakan hal tersebut kepada si pemilik senyum. Rupa-rupanya, rekan perempuannya tersebut baru saja mendapati sebuahmessage romantis dan manis di dinding facebooknya.
Lagi, si perempuan merasa iri.

Sesampainya di rumah. Si perempuan tersebut menyampaikan kisah-kisah yang didapat di kantor seharian kepada suaminya. Sang suami pun mendengarkan dengan seksama.
Sampai kemudian, sang perempuan mengeluarkan kalimat andalannya berikut ini.
"Kamu, selama hampir enam tahun pernikahan kita, bisa dihitung dengan jari kapan kamu memberikan aku bunga..."
Sang suami terdiam.
"Jangankan makan malam romantis, kirim pesan romantis di wall facebook aja kamu gak pernah. Aku ngerti siy itu bukan tipe kamu, dan kamu memang gak nyaman melakukan semua itu. Tapi sesekali, apa salahnya siy, bikin senang aku, bikin aku sadar kalau kamu betul-betul sayang aku gituh..."
Sang suami tetap terdiam.
"Jangan salah, aku tahu kok kamu sayang banget sama aku. Cuma, yah...bikin kek hatiku senang sekali-sekali..."
Kali ini si suami hanya tersenyum sedikit, mengusap rambut sang istri, kemudian mengecup keningnya, lantas berkata...
"Aku pamit pergi keluar dulu, ya? Mau merokok..."
Sang istri mendengus, dan memutuskan pergi tidur lebih dahulu.
***

Pagi hari, ketika si perempuan itu sudah kembali sampai di kantor dan hendak melakukan ritual wajib pagi hari di toilet kantor, yaitu, berdandan.
Dia menemukan selembar kertas yang dilipat begitu saja, dijejalkan dalam kotak make-upnya.

Istriku sayang,
Aku memang tidak romantis.
Aku memang tidak membelikanmu bunga, atau mengajakmu makan malam di restaurant pinggir pantai.
Atau mungkin tidak bisa memberikanmu puisi indah. Maafkan, kamu benar, itu memang bukan gayaku, dan sesungguhnya aku tidak bisa melakukannya.
Aku mencintaimu dengan caraku sendiri. Entahlah kalau kamu sadar atau tidak.
Aku mencintaimu dengan mengantarkanmu ke kantor dan menjemputmu kembali. Karena aku tahu betul, betapa kamu membenci naik bus yang katamu busuk dan sumpek itu.
Aku bahkan rela baru membuat janji temu dengan orang atau melakukan pekerjaan lain setelah mengantarkanmu. Tahu kenapa aku sering meeting malam hari? Karena aku ingin menjemputmu dulu dari kantor, dan memastikanmu kembali ke rumah dengan selamat.
Aku mencintaimu dengan cara mengerti bahwa kamu tidak suka memasak. Aku tahu kamu bisa, walau kamu tidak menikmatinya. Katamu seluruh badanmu jadi bau dapur. Kamu tak suka mengiris cabe, memotong bawang, dan terkena percikan minyak panas. Tidak apa, aku mengerti, sayang...
Aku mencintaimu dengan cara mengajak anak kita bermain di hari Minggu. Semata supaya kamu bisa punya waktu di salon. Dipijat, dilulur, pokoknya segalanya yang katamu "me time" itu.
Aku mencintaimu dengan cara membetulkan selimut mu malam hari. Saat AC menjadi dingin, tapi kamu pasti misuh-misuh kalau aku matikan ACnya.
Aku tahu, hal tersebut memang tidak ada romantis-romantisnya. Untuk itu, aku minta maaf.
Tapi, begitulah caraku mencintaimu.
Aku harap, kau mengerti.


Dan, si perempuan yang tadinya hendak berdandan itu, membanjiri wajahnya dengan air mata. Sekarang, dia merasa menjadi istri paling tidak tahu diri, di dunia... 



Sumber:

1 comment:

  1. Memang benar terkadang wanita mengingikan yg lebh.
    tanpa tersadar bahwa ia telah berkorban untuk membahagiakan kita (sbgi seorang istri yg dicintai)

    ReplyDelete

Daisypath Vacation tickers